Observatorium Bebin Djuana mengatakan bahwa perusahaan mobil-mobil Cina yang menjual mobil mereka di Indonesia tidak boleh diremehkan. Karena merek ini datang dengan banyak investasi.
Menurut Bebin, kedatangan merek mobil Cina harus menjadi merek yang diperhitungkan oleh Jepang dan Korea, sudah menawarkan produk dan melakukan bisnis di negara ini duluan.
"Pertanyaan masyarakat ditanggapi dengan berinvestasi besar-besaran di pabrik mobil Cina dan memproduksi mobil berkualitas dan performa untuk diwaspadai pabrikan lain, dan sekarang mereka tidak bisa dipandang sebagai angka penjualan yang sepele," kata Bebin pada Jumat, 2018/7/6.
Sementara itu, Yannes Martinus, analis otomotif di Institut Teknologi Bandung (ITB), mengatakan bahwa merek Korea di Indonesia bisa tenggelam, terutama di segmen bawah dan menengah.
"Korea akan digulingkan dalam kompetisi rendah di hatchback dan tingkat rendah MPV karena mereka tidak membangun industri perakitan di Indonesia, jadi harganya tidak kompetitif," kata Yannes.
Pada desain mobil, Yannes mengatakan, mobil China kini bukan hanya ikut selera negaranya, tetapi juga pasar dunia. Artinya, pabrikan Cina bersedia bersaing dengan merek-merek Jepang, Korea dan bahkan Eropa.
"Masalah perancangan mobil - Cina sekarang menjadi lebih maju - sekarang lebih dari 30.000 perancang industri Cina yang belajar di luar negeri siap untuk era industri baru China," kata Yannes.
Hello, my name is Jack Sparrow. I'm a 50 year old self-employed Pirate from the Caribbean.
No comments:
Post a Comment