19 Tahun Dibui, TKI di Saudi Lolos dari Hukuman Mati dengan Tebusan Rp 15,2 M

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Arab Saudi berhasil membebaskan seorang TKI asal daerah Majalengka, Ety Bt Toyyib Anwar dengan uang tebusan (diyat) sebesar 4jt riyal Saudi atau setara dengan Rp 15,2 M. Dana ini dikumpulkan dari melakukan penggalangan dana yang dilakukan oleh KBRI Riyadh. 

"Penggalangan dana diyat untuk membebasakan WNI yang terancam hukuman mati asal Majalengka, Ety Bt Toyyib Anwar, sudah berhasil terkumouk sesuai dengan jumlah yang diminta dari ahli waris, yaitu sebesar SR 4.000.000 (empat juta riyal Saudi) atau setara dengan RP 15.200.000.000 (lima belas miliar dua ratus juta)," ucap Agus Maftuh Abegebriel, Dubes RI untuk Arab Saudi dalam keterangan tertulisnya, Kamis(11/7). 

Ety adalah TKI yang bekerja di kota Taif, Arab Saudi. Dirinya mendapatkan tuduhan menjadi penyebab dari sakit dan meninggal dunia majikannya. Pihak keluarga majikan melakukan penuntutan hukum atau qishas yang diberikan kepada Ety. 

"Setelah melakukan negosiasi yang alot dan panjang, keluarga majikan pun setuju untuk memaafkannya dengan syarat meminta diyat sebesar SR. 4.000.000," ucapnya. 

Agus mengungkapkan penggalangan dana yang dilakukan oleh KBRI Saudi sebagai bentuk pelayanan kepada WNI yang berada di Arab Saudi. Dana yang berhasil terkumpul ini merupakan dana tabarru(sumbangan) para dermawan dari  berbagai pihak di Indonesia. 

Diketahui sebanyak Rp 12,5 miliar atau 80 persen dari jumlah diyat tebusan yang diminta oleh ahli waris keluarga korban adalah sumbangan dai Lembaga Amil Zakat Infaq Shadaqoh Nahdlatul Ulama (LAZISNU).

"Dana sebesar Rp 12,5 Miliar dihimpun dari LAZISNU selama 7 bulan dari para dermawan santri, birokrat, politisi, kalangan pengusaha, komunitas filantropi, akademisi," ucapnya. 

"Kasus yang menimpa Ety ini sudah berlangsung 19 tahun, kejadiannya terjadi tahun 2001 silam," ucapnya. 

Secara khusus, Dubes Maftuh mengucapkan banyak terimakasih kepada LAZISNU yang telah memberikan sumbangan sebesar Rp 12,5 miliar atau sebesar 80 % dari jumlah diyat tebusan yang diminta oleh ahli waris korban. 

"Ungkapan apresiasi ini juga disampaikan kepada para dermawan di Indonesia yang telah menyumbang sehingga berhasil terkumpul Rp 15,2 miliar," ucap Maftuh.