Cerita Angkernya Rumah Sakit Mardi Waluyo Blitar yang Sudah Berdiri Sejak Zaman Belanda - berita lokal, internasional, lifestyle, otomotif, kesehatan, tekno, dll

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Tuesday, September 25, 2018

Cerita Angkernya Rumah Sakit Mardi Waluyo Blitar yang Sudah Berdiri Sejak Zaman Belanda


Ada banyak bangunan bekas peninggalan Belanda yang masih berdiri hingga kini dan tersebar di berbagai daerah di Indonesia. ya, namanya bangunan tua pasti ada banyak bagian yang sudah kumuh dan tak layak sehingga menjadikan ia tampak angker. Pemandangan sama bisa dilihat di RumahSakit Mardi Waluyo Blitar.
Berdiri sejak zaman Belanda, 1942

Hampir semua warga Blitar mengetahui kalau rumah sakit ini punya segudang cerita misteri. Berdiri pada zaman Belanda tahun 1942 di Jl. Dr. Soetomo. Ketika awal berdiri, rumah sakit ini hanya melayani orang-orang yang mendesak ingin operasi saja. Dokter yang melayani ketika itu hanya dua orang saja, dr. SHINKO dan dr. KARL BOOM, keduanya adalah orang berkebangsaan Belanda. Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1949 rumah sakit ini sudah dikelola oleh pribumi, mereka adalah dr. Tedjo dan dr.Trisula. Ketika wabah TBC menyerang Blitar tahun 1958, keduanya membuat lembaga baru yang berisi penyuluhan terhadap gizi dan TBC.

Banyak kejadian janggal yang terjadi


Karena tergolong rumah sakit tua, maka banyak sekali kejadian janggal yang kerap dialami oleh para pasiennya yang membuat mereka ogah opname di sana. Di area rumah sakit sering muncul penampakan yang pastinya cukup mengganggu pengunjung. Hal tersebut sudah dialami banyak orang yang tak sengaja ‘melihat’ sosok makhluk astral. Tidak hanya itu, ada keluarga pasien yang yang tiba-tiba jatuh saat berjalan atau merasa seperti diawasi.

Tragedi melahirkan di kamar mayat


Cerita yang paling terkenal adalah seorang istri yang melahirkan di kamar mayat. Singkat cerita, sebelumnya sang istri yang memang sedang hamil 9 bulan mengeluh sakit perut, karena kondisinya malam hari, maka suaminya membawa ke rumah sakit Mardi Waluyo. Ia dan istrinya disambut oleh suster, persalinan pun berjalan dengan bantuan dokter dan empat orang suster. Proses persalinan sukses dan suaminya berniat pulang. Anehnya, semua orang yang ada di rumah sakit tersebut seolah diam saja saat disapa. Tanpa berfikir negative sang suami pulang dan kembali lagi jam 5 subuh. Ajaibnya, tak ada satupun kendaraan, rumah sakit tersebut kosong melompong, sementara istrinya ditemukan ada di kamar mayat sedang menangis. Wiihh, ngeri kan?

Dibangun bangunan baru sejak tahun 2000


Pada tahun 2000-an, perkembangan rumah sakit ini menggeliat cepat sekali. Melihat rumah sakit yang bangunannya terlihat rapuh, kumuh, serta lekat dengan kesan angker, Djarot Saiful Hidayat –selaku walikota ketika itu- membangun bangunan baru di atas lahan seluas 5 hektare Jl. Kalimantan. Berbekal dana miliaran rupiah, pada 2007 rumah sakit baru tersebut bisa melayani warga Blitar. Dilengkapi fasilitas Rawat Inap VIP-VVIP, Instalasi Gawat Darurat (IGD), Laboratorium, dan Radiologi serta Perkantoran dan Administrasi, per 1 Juni 2010, seluruh pelayanan pindah ke Rumah Sakit baru di Jl. Kalimantan.

Bangunan lama yang mangkrak dan tambah angker


Sementara ada rumah sakit yang baru, bangunan lama ini dibiarkan begitu saja sehingga kesan angkernya tetap terasa. Seperti yang diketahui, bekas bangunan tua tersebut sudah ditinggalkan sejak 8 tahun lalu. Semak belukar dan rumput liar tumbuh bebas, temboknya sudah sangat kusam, serta pagarnya sudah berkarat. Awal tahun lalu, pemerintah membuat wacana jika tempat tersebut akan dibangun, tetapi masih belum tau mau dibuat apa. Sebelumnya, lahan itu sempat mau diminta pemerintah pusat untuk pembangunan kampus, tetapi rencana itu tidak direalisasikan. Sekarang kembali diserahkan ke pemerintah daerah, tetapi masih belum tersentuh juga.

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad

Responsive Ads Here