WNI Bawa Ponsel Berisi Pornografi Anak Dideportasi dari Australia - berita lokal, internasional, lifestyle, otomotif, kesehatan, tekno, dll

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Wednesday, June 20, 2018

WNI Bawa Ponsel Berisi Pornografi Anak Dideportasi dari Australia

WNI Bawa Ponsel Berisi Pornografi Anak Dideportasi dari Australia

Seorang warga Indonesia pada usia 65 tahun dideportasi dari Australia setelah pemeriksaan pabean, dua hal dari konten pornografi.

Menurut siaran pers Australian Border Force (ABF) yang berwenang untuk menangani masalah perbatasan seperti imigrasi dan bea cukai, pria itu tiba dari Singapura pada 15 Juni dengan visa turis di bandara di Melbourne.

Pria itu kemudian diperiksa oleh pabean dan petugas menemukan pornografi anak di telepon.

Polisi mengambil ponsel dan visa dicabut, dan pria itu ditangkap sehari sebelum deportasinya dari Australia keesokan harinya pada 16 Juni.

Komandan Udara Regional untuk Negara Bagian Victoria, Craig Palmer, mengatakan bahwa ABF memiliki pendekatan yang kuat untuk masuknya materi yang menjijikkan, seperti gambar porno anak-anak.

"Anggota staf ABF mengingat kemungkinan penetrasi gambar-gambar ini ke Australia dan jangan ragu untuk menangkap dan mendeportasi mereka yang memiliki materi ini." kata Palmer.

"Kami juga bekerja sama dengan pasukan keamanan di dalam dan di luar negeri untuk berbagi informasi tentang orang-orang ini sehingga kami tidak hanya melindungi anak-anak Australia, tetapi juga peluang para korban di luar negeri." dia menambahkan.

ABC telah menghubungi ABF untuk menanyakan bagaimana proses telah mengetahui mereka bahwa seseorang memiliki pornografi di ponsel mereka tetapi belum menerima jawaban.

Tetapi beberapa hari yang lalu, ABC melaporkan bahwa ABF semakin memeriksa penumpang yang masuk ke Australia.

Bukan hanya barang penumpang, seperti pakaian atau lainnya, tetapi tes juga dilakukan pada materi elektronik, termasuk laptop dan HP.

ABF mengatakan tidak ada pemeriksaan acak dan semua gerakan perbatasan diperiksa.

Menurut ABF, maskapai akan memberi data Anda kepada Departemen Urusan Tanah Air dalam penerbangan Anda sehingga pihak berwenang dapat mengidentifikasi orang-orang yang "mungkin di perbatasan Australia berisiko keamanan".

ABF mengatakan bahwa petugas dapat mengajukan pertanyaan kepada penumpang dan memeriksa apakah mereka dicurigai melanggar undang-undang imigrasi, bea cukai, keamanan hayati, kesehatan dan hukum nasional.

"Misalnya, dilarang untuk mengimpor barang yang tidak pantas, seperti bahan untuk eksploitasi anak-anak, ke Australia," kata ABF dalam sebuah pernyataan.

"Para petugas kami masih dengan hati-hati terhadap petunjuk bahwa orang-orang dengan bahan yang menjijikkan ini dapat melakukan perjalanan baik di dalam maupun di luar Australia," tambahnya.

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad

Responsive Ads Here