MasterJudiBola : Sejarah Dibalik Mencelupkan Jari Ke Tinta Setelah Menjalani Pemilu

MasterJudiBola Pemilihan Umum (Pemilu 2019) sudah dilangsungkan pada hari Rabu(17/4). 

Foto jari kelingking yang ujungnya dicelupkan tinta ungu pun memenuhi media sosial sebagai bukti bahwa mereka sudah memberikan hak suaranya di Pemilu 2019. 

Aksi mencelupkan jari kelingking kedalam tinta ungu setelah mencoblos pada Pemilu 2019 ini tidak muncul begitu saja. 

Metode mencelupkan jari kelingking ke tinta ini ternyata mempunyai asal usulnya. 

Pastinya kalian penasaran yaa?  Ini dia cerita asal mula mencelupkan jari tangan ke dalam tinta sesudah mencoblos dalam Pemilu. 

1. Siapa yang Memproduksinya. 

Mengutip dari sumber Firstpost, Rabu(17/4), metode mencelupkan tangan kedalam tinta dipelopori oleh negara India. 

Tinta ini dibuat oleh Mysore Paints dan Varnish Limited, sebuah usaha di pemerintahan Kartanaka. 

Saat itu, Mysore Paints dan Varnish Limited ada;ah satu-satunya produsen tinta yang resmi. 

Dimasukkan kedalam botol, tinta ini kemudian didistribusikan kesemua tempat pemungutan suara di Negara india. 

Hampir sebanyak 900juta penduduk India mencelupkan jarinya kedalam tinta setelah memberikan hak suaranya dalam pemilu. 

2. Kapan Diperkenalkan. 

Metode ini diperkenalkan pada tahun  1962. 

Pada pemilihan umum pertama, India pernah mengalami masalah serius yang berhubungan dengan pencurian identitas. 

Barulah pada pemilu ketiga kali yang dilakukan tahun 1962, diberikan tanda dengan tinta di jari mulai dijalankan. 

Ketika itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) melakukan kerja sama dengan Kementerian Hukum, Perusahaan Pengembangan Penelitian Nasional dan Laboratorium Fisik Nasional untuk menyediakan tinta yang susah untuk dihilangkan dalam pemilihan Parlemen India. 

Mereka lalu bekerja sama dengan Mysore Paints untuk membuat tinta yang diinginkan. 

Sejak pemilu inilah, memasukkan jari kedalam tinta mulai diberlakukan di setiap pemilihan umum yang diselenggarakan di India. 

Sampai pada akhirnya, metode ini diikuti oleh banyak negara lain, termasuk juga negara Indonesia. 

Mysore Paints sudah mengekspor tinta yang diproduksinya ke 30 negara lebih yang ada di seluruh dunia. 

Dikutip dari sumber Businesstoday, Rabu(17/04), perusahaan menjual satu botol tinta ukuran 10 ml dengan harga Rs 183 atau sekitar Rp 36 ribu. 

Satu botol tinta ini dapat digunakan untuk 700 orang. 

Dengan lakunya tinta ini,perusahaan Mysore Paints yang didirikan pada tahun 1937 ini berhasil meningkatkan lapangan kerja lokal. 

Sekarang perusahaan tersebut tidak hanya memproduksi tinta, namun juga memproduksi cap dan cat untuk persediaan tank perang kepala Kementerian Pertahanan menurut Business Insider. 

3. Terbuat dari apa Tinta ini? 

Dikutip dari Deccan Herald, Rabu(17/4) salah satu komponen pembuatan tinta ini adalah perak nitrat, yang konsentrasinya berbeda-beda antara 7-25 persen. 

Bahan inilah yang menyebabkan tinta menempel pada kulit, dan sulit dihilangkan saat kita cuci. 

Tinta yang diproduksi oleh Mysore Paints ini hanya dapat memudar seiring dengan jalannya waktu, sampai terbentuk sel-sel kulit yang baru untuk menggantikan sel kulit mati.